Pusat Informasi dan Publikasi Mata Pelajaran Informatika MAN 3 Majalengka

Saturday, April 25, 2020

15 Pesan Dari Covid-19 Sebelum pergi [#3]

🍂 [Pesan ketiga #3] 🍂
Sebelum Covid-19 Pergi ....

Bila sebelum ini kita sering lupa berkata-kata buruk sehingga tidak sengaja menyakiti mereka yang ada di sekitar kita, bila sebelum ini kita sering mendengarkan gunjingan atau apa pun yang sebenarnya tidak baik untuk didengar, bila sebelum ini kita melihat banyak hal yang tidak semestinya kita lihat.
Covid-19 memberi kita sebuah pembelajaran untuk menutup mulut, menutup telinga, hidung dan mata supaya terhindar dari infeksinya di muka bumi ini.
Ketika kita terbatuk, bersin maka orang yang terdekatlah yang rawan tertulari. Seperti itu juga bila kita tidak menjaga bagaimana kita harus berbicara pada mereka yang berada di sekeliling kita, bagaimana kita harus beretika, sehingga apa yang kita ucapkan tidak menyakiti.
Begitu pula kita harus melihat dengan mata batin tentang apa yang dilakukan orang-orang yang begitu tulus mengasihi. Tanpa pamrih bukan berarti boleh diabaikan, disia-siakan seringkali kita hanya melihat keindahan yang jauh, sementara yang benar-benar baik di depan kita tidak terlihat.
Seringkali kita hanya mendengar apa yang ingin kita dengar, namun tidak mau tau ketika kritik dan saran begitu pedas dianggap sebuah perlawanan. Sesekali dengarlah kata hati seandainya hati kita masih mau jujur...
Bila kita tidak berhati-hati dengan ucapan, selalu memilih tanpa memilah apa yang kita lihat dan kita dengar. Bersiaplah menyakiti semua yang selama ini benar-benar ada untuk kita.

Pesan Covid-19 sebelum pergi,
"Jaga  ucapan, makanan, dan pendengaran. Bukankah masker Covid-19 telah mendidik kita menutup mulut, lidah, telinga dan hidung?"

#SelamatJalanCovid_19
#SelamatDatangRamadhan
#Day3

Wednesday, April 22, 2020

15 Pesan dari Covid-19 Sebelum Pergi ... [2]

🍂 [Pesan Kedua #2] 🍂

Demikian ditunjukkan bukti bahwa Allah sangat mencintai umatnya. Ketakutan terhadap infeksi Covid-19 membuat kita menutup seluruh tubuh, yang terlihat hanya wajah dan telapak tangan. 
Allah memberi kita nikmat berupa pakaian yang menutup aurat demi kebaikan kita sebagaimana Allah SWT berfirman, yang artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.” (QS. Al A’raf: 32)

Demikian ditunjukkan bukti bahwa Allah sangat mencintai umatnya. Ketakutan terhadap infeksi Covid-19 membuat kita menutup seluruh tubuh, yang terlihat hanya wajah dan telapak tangan. Seperti demikianlah pakaian yang dikehendaki Allah terutama bagi para muslimah. Tanpa dipaksa atau berdebat lebih dahulu tentang jenis pakaian tersebut berasal dari daerah atau budaya mana atau siapa yang mengenakannya. Kita yang menyadari betapa penting menjaga kesehatan akan berusaha melindungi diri dan menutup tubuhnya dengan pakaian yang baik.
 

Lihat bagaimana Covid-19 menghentikan mereka yang terbiasa mengumbar aurat dengan kerelaan dan kesadarannya kemudian menutup diri. Betapa dahsyat makhluk sekecil itu mampu menggugah kesadaran kita yang sekian lama tertidur?
Bagaimana kita saling membantu memberikan pakaian yang insya Allah melindungi diri dari infeksi Covid-19. Semoga ketika ia pergi, kita tidak kembali menanggalkan pakaian yang baik dan kembali mengumbar aurat.
 

Pesan kedua Corona Humanvirus (Covid-19) sebelum ia pamit meninggalkan kita,
“Jangan lagi berpakaian minim lagi ketat mengumbar aurat. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita berpakaian serba tertutup?, dan memang kan semua agama Samawi memuliakan pakaian yang rapih, bersih dan sopan.”

Tuesday, April 21, 2020

15 Pesan dari Covid-19 Sebelum Pergi ... [1]

🍂 Pesan Pertama [#1] 🍂

Begitu jelas Allah memberi kita petunjuk agar keselamatan umatnya terjaga dari sejak bangun tidur, makan, berniaga, bergaul hingga bagaimana tata cara kita sebelum beranjak tidur.
Makanan Sehat
Betapa indah Islam itu, hampir segala urusan dalam kehidupan umatnya diatur sehingga kita bisa menjaga apa yang dapat dimakan dan apa yang tidak semestinya dimakan dengan segala pembuktian yang sangat ilmiah.
Sebagaimana Allah SWT berfirman, yang artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah:88).
 
Betapa sayangnya Allah kepada kita yang telah mengharamkan makanan yang akan membuat kita celaka atau sakit setelah menyantapnya. Bahkan dalam fikih diajarkan bagaimana cara menyembelih hewan dengan benar untuk mendapatkan bahan makanan yang berasal dari daging hewan, seperti kita ketahui ada binatang yang dimakan sementara ia masih dalam keadaan hidup. Allah memberi kita petunjuk bagian mana saja dari binatang yang bisa dimakan, bagian mana pula yang tidak baik ketika dimakan dan sudah banyak ahli yang membuktikan dengan penelitian bahwa bahan makanan yang diharamkan meskipun berasal dari hewan yang halal bila dimakan akan berdampak tidak baik untuk tubuh manusia apalagi jika berasal dari hewan yang diharamkan untuk dimakan, misalnya darah hewan.
 
Sebagaimana Allah SWT berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan nama selain Allah.” [QS. Al Baqarah:173].

Pesan pertama Corona Humanvirus (Covid-19) sebelum ia pamit meninggalkan kita,
“Berhentilah memakan makanan yang tidak selayaknya dimakan oleh manusia. Beradablah wahai manusia dengan apa yang kalian makan. Sesungguhnya dengan ijin Allah kuperlihatkan akibat dari betapa rakus dan tidak beradabnya manusia memperlakukan makanan mereka.”

#SelamatJalanCovid_19  
#SelamatDatangRamadhan
#Day1

Tuesday, April 14, 2020

Ketika Allah Me-Restart Bumi


Panyaweuyan Majalengka
Ketika Allah mengutus makhluknya yang nyaris kasat mata bernama human coronavirus beregenerasi menjadi virus jenis baru dikenal dengan Covid-19 dan atas ijin Allah pula memiliki kemampuan yang luar biasa besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
Demikian ketika sang pencipta sudah berkehendak, semua kejadian yang dianggap tidak mungkin menjadi nyata dan terjadi hampir di seluruh belahan bumi dengan korban yang tidak memilih dan memilah kasta, jabatan atau segalaa bentuk hirarkie ciptaan manusia entah dari anggota kerajaan, menteri bahkan rakyat jelata semua dapat terinfeksi.
Hari Minggu 15 Maret 2020 saya rehat sejenak dari kesibukan panitia Rangkaian Ujian Akhir 2020 tepatnya ketika Madrasah kami tengah melaksanakan Ujian Madrasah, siang hari kami mendapat surat edaran bahwa Ujian Ditunda hingga waktu yang belum ditentukan dan mulai hari senin kelas X, XI kegiatan belajar di kelas ditiadakan dan sebagai penggantinya pembelajaran dilaksanakan secara online dari rumah selama empat belas hari.
 Bukan hanya siswa yang kaget dengan kondisi ini para pendidik pun tidak jauh berbeda, Bimtek E-Learning yang hanya sekali pertemuan karena masih ada beberapa pendidik yang belum terbiasa menggunakan pembelajaran secara online dan E-Learning menjadi hal yang asing yang tidak serta merta dapat dilakukan saat itu juga. Hingga minggu ke tiga saya masih membantu guru lain yang belum memahami penggunaan E-Learning Madrasah melalui telepon atau video call.
Teach Form Home (TFH)
Bismillah, saya harus secepatnya memahami penggunaan E-Learning Madrasah agar siswa kami bisa belajar menggunakan aplikasi tersebut. Saya harus mempersiapkan pembelajaran online untuk siswa saya sebanyak 9 Kelas untuk Mata Pelajaran Keterampilan Komputer kelas X dan Keterampilan Aplikasi Akuntansi kelas XII di MAN 3 Majalengka. Minggu pertama tidak ada pembelajaran, saya lebih fokus menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana cara menggunakan E-Learning Madrasah dari mulai masuk ke Aplikasi, bergabung ke dalam kelas, membaca instruksi guru, membuka dan mengunduh bahan ajar hingga bagaimana cara mengerjakan penilaian dan Computer Based Test (CBT), Alhamdulillah Ujian Madrasah kelas XII yang sempat tertunda akhirnya berhasil kami laksanakan menggunakan CBT. Butuh kesabaran karena sebagian mereka belum terbiasa menggunakan pembelajaran online dan tidak semua siswa memiliki gadget dan laptop yang mendukung untuk pembelajaran online. Saya pun harus selalu memutar otak untuk tetap melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa, beruntung sebelumnya selalu mengajak siswa untuk menggunakan media sosial, email yang walau saat itu siswa tidak diperkenankan membawa alat komunikasi ke madrasah saya minta ijin mempergunakannya untuk pembelajaran. Karena latar pendidikan saya IT (Teknik Informatika), apa pun mata pelajarannya selalu disisipkan pengetahuan dan keterampilan berbasis IT.
Hikmah yang kami dapat adalah tidak semua perkembangan teknologi terutama teknologi informasi dianggap membawa pengaruh buruk terhadap manusia terutama di bidang pendidikan apalagi di kalangan Madrasah yang sudah diberi pondasi pendidikan Agama yang mumpuni sehingga dapat menjadi filter dalam penggunaan teknologi yang berkembang pesat ini.
CBT E-Learning Madrasah
Pembelajaran di rumah nyatanya masih harus berlangsung hingga memasuki hitungan satu bulan ketika tulisan ini dibuat. Surat edaran dengan himbauan agar pembelajaran tidak membebani siswa, di sisi lain masih ada siswa yang bertanya hingga larut malam. Sungguh menjadi dilema pada akhirnya saya anggap sebagai bentuk pengayaan untuk siswa yang memiliki keinginan belajar yang berbeda dengan teman-temannya. Ketika kita memposisikan sebagai teman yang mendampingi siswa belajar dengan komunikasi yang baik maka kegiatan pembelajaran pun tidak lagi menjadi keterpaksaan meskipun butuh proses yang berbeda pada setiap siswa. Bersikap tegas tidak harus dengan marah-marah sangat terasa ketika harus menjawab satu persatu pertanyaan melalui media berkirim pesan kemudian kita arahkan untuk komunikasi di dalam grup tanpa terasa saya melaksanakan pengelolaan kelas secara online. Perlahan tetapi pasti kelas semakin kondusif dan mulai terbiasa dengan jadwal yang diterapkan, dengan demikian tidak terlalu menguras tenaga.
Tugas Siswa Menggunakan Media Sosial
Perasaan jenuh tentu akan muncul jika manajemen waktu dan memvariasikan model pembelajaran tidak diterapkan, di sela-sela tugas sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah tersusun saya mengajak siswa memposting kegiatan sehari-hari mereka dan saling memberi semangat positif, hasilnya sangat mengejutkan selain mereka saling menyemangati secara tidak langsung mereka membantu pekerjaan orang tua, membersihkan halaman, menyiram tanaman, menata buku, merapihkan kamar sebelum mereka merekamnya dalam jepretan kamera.
Memberi tugas kepada siswa tidak cukup dengan kata perintah, memberi contoh akan lebih efektif misalnya posting sesuatu yang bermanfaat, membuat cerita pendek santai bahkan berupa lelucon ringan yang tanpa disadari sebenarnya kita sedang membawa mereka kepada suasana yang tidak panik meskipun kita harus tetap waspada menjalani isolasi mandiri selama pandemi Covid-19 dengan membiasakan saring before sharing  untuk semua informasi yang belum jelas kebenarannya, lagi-lagi saya selalu menyisipkan bagaimana beretika di sosial media.
Lalu hikmah bagi saya dengan social distancing ini adalah mempunyai waktu yang lebih fleksibel dalam bekerja, sehingga dapat mengatur sendiri kapan waktu saya mengajar di kelas, membuat administrasi pembelajaran, memantau dan mempromosikan pelaksanaan PPDB MAN 3 Majalengka secara online, mengikuti kelas online untuk pengembangan diri sebagai pendidik maupun sebagai individu.
Menulis Buku
Sebagai penulis Alhamdulillah atas ijin Allah di tengah social distancing akhir bulan Maret ini diberi kemampuan menyelesaikan naskah Buku Ajar Informatika SMA/MA Kelas XI merupakan buku kedua dari tiga buah buku yang sedang kami susun atas kerja sama IG TIK (Ikatan Guru TIK) PGRI dan Puskurbuk Kemdikbud. Insya Allah beberapa buku Antologi dan Buku solo pun sedang dalam penyusunan melengkapi karya pengembangan diri saya sebagai pendidik dan sebagai individu. Selain menulis buku saya pun aktif menulis di media online dan menjadi pemateri E-Learning menggunakan Moodle bersama IG TIK PGRI.
Hikmah lain dari Social Distancing yang kemudian meningkat menjadi Physical Distansing telah memberi kesempatan kepada saya untuk membersamai dan merawat ibu yang sejak tiga tahun terakhir dalam perawatan setelah terkena serangan stroke dengan terpaksa harus menghentikan pengobatannya karena rumah sakit tempat beliau dirawat jalan menjadi rumah sakit rujukan untuk mereka yang terinfeksi Covid-19 di Majalengka.
Dalam setiap bencana selalu ada hikmah yang bisa kita ambil, semua bukan kebetulan namun adalah rencana Allah pemilik semua kehidupan di semesta ini. Allah sedang melakukan Restart terhadap bumi yang sudah terlalu panas, Allah sedang menjentikkan jarinya karena manusia  terlalu tamak mengeksplorasi bumi yang sebetulnya hanya persinggahan sementara, manusia seringkali lupa hanya sebagai tamu dan user di muka bumi. Allah kirimkan virus untuk merusak sistem yang dibuat manusia, semoga Allah segera mengusaikan tugas hambaNya yang bernama human coronavirus (Covid-19) dan memulihkan bumi menjadi lebih baik, Aamiin ya Rabbal Alamin.


Guru TIK MAN 3 Majalengka
Jl. Lanud S. Soekani No. 110 Jatiwangi
Majalengka – Jawa Barat